top of page
Writer's pictureceritalanaa

Boba, Buku Tulis dan Bumi


Si Boba


Kamu pernah beli segelas boba? Minuman yang cukup populer akhir-akhir ini. Bulatan cokelat berbahan dasar tepung yang kenyal dan bikin nagih. Rasa boba yang manis menjadi alasan minuman ini banyak digandrungi anak-anak hingga dewasa.


Namun, tahukah kamu bahwa saat kita membeli segelas boba, kita bisa menjadi penyumbang kerusakan bumi? Kalau belum tahu, mari kita ulas bersama.


Saat ini ada banyak merek dagang boba di Indonesia. Masing-masing dari mereka memberikan tawaran rasa yang enak, juga kemasan yang menarik. Sebagian besar merek dagang menjual boba mereka dengan gelas kemasan plastik sekali pakai.


Kemasan gelas plastik memiliki pengaruh besar terhadap kerusakan bumi. Kamu mungkin hanya membeli satu gelas, lalu membuang sampah satu gelas juga. Namun, satu gelas milikmu juga menyumbang kerusakan tersebut.


Di balik satu gelas kemasan sekali pakai terdapat proses produksi panjang yang berpengaruh pada lingkungan. Satu gelas plastik milikmu dibuat di pabrik dengan menggunakan bahan bakar fosil, di mana sisa pembakarannya akan dihempaskan begitu saja ke udara. Sisa pembakaran dari produksi gelas akan menjadi emisi karbon yang berubah menjadi CO2, itu berbahaya bagi tubuh kita dan bumi.


Lalu, saat gelas plastik berubah menjadi sampah yang dibuang kembali, ia juga bisa merusak bumi. Plastik sebagai bahan dasarnya sulit diurai oleh bumi. Jika kamu berpikir sebaiknya sampah itu dibakar saja, kita juga butuh banyak sekali bahan bakar untuk melakukan itu. Dampaknya juga tidak baik bagi bumi.


Namun, kamu tetap boleh minum boba kok. Kamu bisa membawa wadah sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Hal yang perlu kamu ingat adalah jangan minum boba berlebihan, sebab gula dan rasa manisnya bisa membahayakan tubuhmu.


Si Buku Tulis


Sekarang kita akan bahas soal buku tulis. Kamu pasti masih menggunakannya untuk belajar dan mencatat di sekolah kan? Saat kamu menggunakan buku tulis, kamu juga bisa menyumbang kerusakan bagi bumi.


Namun, jangan khawatir, ini bukan berarti kamu tidak boleh menggunakan buku tulis lagi. Di balik satu buku tulis yang kamu buat juga ada proses produksi panjang yang berpotensi merusak bumi.


Buku tulis yang berisi kertas dibuat dari selulosa fiber dan campuran bahan kimia. Selulosa fiber dalam kertas buku tulismu banyak ditemukan di kayu. Untuk itu, butuh menebang banyak kayu dan pohon di hutan untuk menghasilkan satu buku tulismu.


Produksi buku tulis juga membutuhkan bahan bakar fosil untuk pembakaran, air dalam jumlah banyak dan listrik untuk menggerakan mesin. Semua bahan dan faktor pendukung pembuatan buku tulis ini menyumbang emisi karbon dan limbah terhadap bumi.


Meskipun begitu, bukan berarti kamu tidak boleh lagi menggunakan buku tulis. Hal yang perlu kamu lakukan adalah memaksimalkan penggunaan buku tulismu.


Jika masih ada banyak lembaran kosong, maka penuhi terlebih dulu sebelum membeli lagi. Saat kamu membeli yang baru, itu berarti kamu juga menggunakan bahan bakar tambahan untuk pembuatannya. Saat kamu membeli yang baru, itu berarti ada emisi karbon yang dilepaskan ke bumi juga untuk satu buku tulismu.


Comments


bottom of page