top of page
Writer's pictureceritalanaa

Kenapa Anak-anak Lebih Suka Rasa Manis dan Asin?

Updated: Dec 2, 2020


Foto oleh: StockSnap dari Pixabay

Tahukah kamu bahwa anak-anak menyukai rasa manis dan asin lebih kuat dari orang dewasa?


Sebuah penelitian dari lembaga penelitian di Inggris menyebutkan, bahwa anak-anak memiliki kesukaan terhadap rasa manis dan asin lebih dari orang dewasa. Hal itu terjadi karena aspek biologis, atau dari dalam diri anak.


Anak-anak mengenal rasa manis terlebih dahulu, yaitu dari Air Susu Ibu (ASI). ASI memiliki rasa cenderung manis, sehingga anak-anak bisa menerima rasa tersebut. Sedangkan rasa lain seperti pahit, belum mereka kenal, untuk itu anak-anak cenderung menolak rasa pahit yang baru bagi mereka.


Selain itu, anak-anak dan manusia secara umum memiliki naluri untuk bertahan hidup. Naluri tersebut mengarahkan kita pada kebutuhan tenaga, yang bisa kita peroleh dari makanan manis.


Sedangkan rasa asin, mulai dikenal anak-anak saat mereka diberikan makanan pertama. Sup yang asin atau bubur yang asin. Untuk itu, tingkat kesukaan rasa manis yang tinggi pada anak-anak juga terjadi pada rasa asin.


Makanan manis dan asin mudah diperoleh anak-anak dan berada dekat dengan mereka. Makanan manis dan asin mudah dijumpai di kantin sekolah, warung-warung dekat rumah dan berbagai tempat lainnya. Untuk itu, anak-anak bisa mengkonsumsinya.


Dampak Makan Makanan Manis dan Asin


Lalu, bagaimana dampaknya? Apakah kita boleh memakan makanan manis dan asin?

Jawabannya boleh, karena tubuh kita tetap membutuhkan asupan rasa manis yang dapat menghasilkan energi, dan asin atau kadar garam. Hal paling penting adalah tidak berlebihan.


Makan makanan manis dan asin secara berlebihan bisa berbahaya pada tubuh, sebab tubuh kita tidak mendapat asupan makanan yang seimbang. Gula yang terlalu banyak pada makanan manis bisa menimbulkan obesitas atau gigi berlubang.


Obesitas atau kelebihan berat badan pada anak di Indonesia cukup banyak terjadi. Lembaga yang mengurus anak-anak di PBB yaitu UNICEF menyebutkan bahwa ada 10 – 15 persen anak Indonesia yang kelebihan berat badan.


Kalau kita lihat jumlahnya, ada sekitar 4,5 juta anak Indonesia mengalami penyakit ini, dan itu tersebar di seluruh Indonesia. Kita butuh 583 tempat seukuran Gelora Bung Karno untuk mengumpulkan anak-anak tersebut.


Anak-anak biasanya mengkonsumsi makanan manis dan asin pada jajanan mereka. Mulai dari cokelat, keripik, permen atau makanan-makanan siap saji. Makanan jenis ini biasanya juga mengandung perasa buatan, seperti pemanis dan penguat rasa asin.


Penguat rasa buatan boleh untuk dimakan, tapi ingat tidak untuk dimakan berlebihan. Karena semua yang berlebihan memang tidak baik kan?


Rasa manis dan asin yang alami bisa kita temukan di bahan makanan alami. Kita bisa merasakan manis dari madu atau wortel. Kalau rasa asin, bisa kita dapat dari rempah-rempah dalam masakan atau parutan keju.


Kamu tetap bisa merasakan makanan manis maupun asin dan tetap sehat. Mulai sekarang, yuk kita atur makanan yang masuk ke dalam tubuh, supaya tetap sehat. Jangan lupa untuk lakukan berbagai aktivitas juga, supaya kerja tubuh kita seimbang.


Karena apa yang kita makan akan menjadi tenaga bukan ditimbun menjadi lemak jahat yang berbahaya.

コメント


bottom of page