top of page
Writer's pictureceritalanaa

Metode untuk Deteksi Virus COVID 19


Virus COVID 19 menyerang tubuh manusia. Mereka yang terserang virus ini umumnya mengalami gejala seperti demam, batuk kering dan lemas. Namun, tidak sedikit juga yang terkena virus COVID 19, tapi tidak memiliki gejala. Lalu, bagaimana mendeteksi keberadaan virus tersebut di tubuh kita? Bagaimana juga memastikan bahwa saat kita demam berarti ada virus COVID 19 dalam tubuh kita?


Jawabannya, saat ini Indonesia menggunakan dua metode tes untuk mendeteksi keberadaan virus COVID 19 di tubuh manusia. Tes tersebut adalah rapid test dan tes PCR. Yuk kita bahas satu persatu!


Rapid Test


Rapid test adalah tes awal untuk membantu mendeteksi keberadaan virus dalam tubuh. Tes ini bekerja dengan mendeteksi keberadaan antibodi.


Saat tubuh kita diserang oleh virus, khususnya COVID 19, tubuh secara alami akan memunculkan perlindungan berupa antibodi IgM dan IgG. Antibodi tersebut diproduksi tubuh untuk melawan virus COVID 19. Untuk itu, jika saat dites ditemukan antibody IgM dan IgG, maka ada kemungkinan bahwa tubuh tersebut sudah diserang oleh virus COVID 19.


Proses rapid test dilakukan dengan cara mengambil sedikit darah dari ujung jari. Jadi, kalau kita melakukan rapid test, maka ujung jari kita akan ditusuk. Darah tersebut kemudian akan diperiksa di alat rapid test.


Dalam alat rapid test terdapat zat antigen. Kemudian, darah yang sudah diambil dari ujung jari kita akan diteteskan ke zat antigen. Jika darah kita mengandung antibodi, lalu bertemu dengan antigen, maka akan menunjukkan hasil reaktif. Reaktif maksudnya tubuh kita tengah membangun antibodi untuk melawan virus. Jika tidak ada antibodi yang terdeteksi, maka hasilnya akan non reaktif.


Rapid test dapat dilakukan dengan mudah, murah dan cepat. Untuk satu kali tes, kita bisa mengetahui hasilnya dalam waktu 10-15 menit. Meskipun mudah dan cepat, tapi menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, rapid test tidak sepenuhnya efektif. Ia hanya digunakan untuk deteksi awal di daerah yang terbatas alat pengetesannya. Lalu, tes apa yang lebih efektif?


Tes PCR (Polymerase Chain Reaction)


Tes PCR adalah jenis lain tes untuk mendeteksi keberadaan virus COVID 19 dalam tubuh. Tes PCR akan memeriksa sel genetik dalam tubuh manusia, baik sel virus ataupun sel bakteri. Tes ini dilakukan dengan memeriksa dahak, lendir atau cairan yang ada di tenggorokan, hidung atau paru-paru.


Cara mengambil dahak, lendir dan cairan tersebut adalah dengan metode yang dinamakan swab. Swab tidak lama, hanya sekitar 15 menit, tapi terasa sakit. Sebab, ada alat yang akan dimasukkan ke tenggorokan atau hidung untuk mengambil cairan tersebut.


Jika kita melakukan tes PCR, maka tenaga medis seperti dokter atau perawat akan mengambil sampel cairan dari tubuh kita dan dibawa ke laboratorium. Di sana, cairan dari tubuh kita akan dilihat, dan diperbanyak dengan metode amplifikasi. Metode tersebut akan menunjukkan apakah ada sel virus corona atau tidak dalam tubuh kita. Jika ada, maka kita dinyatakan positif dan harus menjalani isolasi atau perawatan.

2 views0 comments

Comments


bottom of page