Nano sedang asik-asiknya memandangi pemandangan dari pucuk pohon cemara. Sebelum akhirnya, Nano mulai terusik dengan suara dari rumahnya yang terletak si salah satu dahan pohon.
Nano turun menghampiri sumber suara.
So watch me bring the fire and set the night alight...
Terdengar sepenggal lirik lagu dari grup laki-laki kesukaan Lala, ya BTS.
“Hai, Nano!” sapa Lala yang menari-nari dengan suara keras dari ponselnya.
“La, jangan keras-keras dengerin musiknya!” nasehat Nano yang membuat Lala mematikan lagunya.
“Kenapa? Lala kan lagi asik,” gerutu Lala.
“La, kita hidup di pohon ini gak sendirian. Kita punya tetangga. Kita harus menghargai privasi mereka juga,” nasehat Nano lagi.
“Hehehe... iya juga ya, No. Maaf deh. Soalnya Lala suka banget lagu ini,” ujar Lala, “Oiya, No. Lala kemarin udah baca soal privasi individu di internet.”
“Kenapa tiba-tiba baca itu?” tanya Nano.
“Iya, sekarang ini Lala lagi suka banget sama BTS. Terus Lala cari informasi soal anggota BTS. Sayangnya, Lala gak menemukan banyak informasi soal keluarga dan agama mereka,” jelas Lala semangat.
“Tapi, untungnya Lala ingat konsep dasar literasi digital soal proteksi, yang salah satunya privasi individu,” kata Lala lagi.
“Gini penjelasannya, setiap pengguna internet harus sadar dan paham akan keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan internet. Jadi, pengguna internet punya kewajiban dan hak dalam mengontrol informasi tentang dirinya. Apa saja yang mau ditampilkan atau mau mereka upload ke internet juga yang tidak, seperti riwayat keluarga dan keyakinan,” jelas Lala tanpa diminta.
“Wah, hebat kamu, La,” puji Nano, “Tapi, untuk apa Lala cari informasi tentang keluarga dan keyakinan anggota BTS?” tanya Nano.
“Ya sebagai penggemar BTS alias ARMY, Lala pengen tahu semua tentang idola Lala. Mana tahu salah satunya akan sekeluarga sama Lala nanti,” jawab Lala malu-malu.
“Huuuu... dasar halu!” ejek Nano. Mereka pun menari bersama sambil mendengarkan lagu Dynamiate.
Commentaires