Nano sedang bersiap-siap hendak pergi bermain di hutan kota. Merasa tidak enak hati meninggalkan Lala sendirian di rumah, Nano bermaksud mengajak Lala pergi.
“Ikut Nano yuk, La!” ajak Nano kepada Lala yang sibuk dengan ponselnya.
“Kemana?” tanya Lala tanpa menoleh.
“Main di hutan kota,” jawab Nano singkat.
“Enggak deh, No. Lala lagi sibuk melakukan aktivitas sosial,” balas Lala masih tanpa menoleh.
“Aktivitas sosial? Nano lihat loh dari tadi Lala cuma sibuk main hp aja,” protes Nano.
Perkataan Nano barusan akhirnya menghentikan Lala dari kegiatannya sejak tadi. Lala pun menjelaskan, “Denger ya, No. Sekarang kita udah masuk di era digital, dimana aktivitas sosial juga bisa dilakukan di internet.”
“Emang aktivitas sosial apa yang Lala lakuin?” tanya Nano setengah meremehkan.
“Tadi Lala ikut meramaikan tagar soal kritik pemerintah dengan nulis tweet dan retweet utasan tentang kronologi penipuan mama minta pulsa di twitter. Baru aja Lala ikut donasi di Kitabisa.com buat Bima melawan leukimianya. Terus, Lala juga lagi berbalas chat di grup yellow holic alias grup whatsapps kumpulan burung warna kuning,” beber Lala sedikit judes.
“Iya, tapi..” bantah Nano yang langsung dipotong Lala. “Oiya, Lala juga ikut mengisi petisi soal tolak penebangan pohon di hutan kota loh,” ujar Lala lagi.
“Hah? Yang bener, La? Nano baru tahu. Tolong kirim dong link petisinya. Nano juga mau ikut berpartisipasi menolak itu. Kalau pohon di hutan kota ditebang, nanti kita main di mana?” kata Nano dengan suara sedih.
“Udah Lala kirim. Sekarang Nano masih meremehkan aktivitas sosial Lala di internet?” tanya Lala yang langsung disambungnya lagi, “Aktivitas yang dilakukan di internet biasanya punya tujuan untuk mendorong terjadinya perubahan loh!”
“Iya kamu bener, tapi emang cukup aktivitas sosial dengan cara online aja?” kata Nano sembari mengisi petisi.
“Dalam aktivitas sosial di internet juga diatur soal hak berserikat dan hak berkumpul kok. Lagian kita bisa menggunakan berbagai aplikasi komunikasi untuk tetap bersosialisasi, kayak grup WA Yellowholic Lala,” jawab Lala bangga.
“Kamu memang burung yang melek digital, La. Cuma jangan lupa sebagai makhluk hidup kita juga butuh untuk bersosialisasi tatap muka. Lama-lama kita bisa mati rasa kalau terlalu lama hidup di dunia maya. Kita juga harus hidup di dunia nyata,” nasihat Nano.
Lala terdiam beberapa saat. Kemudian dia meletakkan ponselnya. “Ayok, No! Kita harus main di hutan kota dan menghentikan penebangan pohon!” kata Lala bersemangat.
Setelah 15 detik terbang, mereka sampai di hutan kota. Sebenarnya pohon yang mereka tinggali ini sudah berada di hutan kota.
Comments